Monday, June 18, 2007

Malam Jumat Kliwon : Dear Shankar RS, Please...

[ by wayan diananto]

Jika dapat uang gratis, maka maunya nonton film.
Nonton film apa aja gak masalah toh, itu juga bukan duit saya, maka diputuskanlah menonton film Malam Jumat Kliwon. Dulu, saya pernah menonton film Pak Shankar yang berjudul Rumah Pondok Indah, sebuah "hasta karya" yang menurut saya beride original
Indonesia, namun dibesut secara sembrono.


Sejak saat itu saya sudah bernazar tak mau lagi melihat hasta karya – hasta karya yang didanai bapak yang satu itu. Tapi saya kemudian berpikir alangkah jahatnya saya memvonis orang yang "punya niatan baik
menyemarakkan khazanah film nasional." Nah, dengan fasilitas gratisan, saya dan teman – teman segereja pun mencoba mereward film hasil jerih lelah Mas Koya dan Bung Shankar.

Dari openingnya saja, sound yang bertalu – talu dan kencangnya setengah mati seolah sudah memberi tahu kita, "eh bo' ini pilem seureum pisan loh!" Fatalnya, opening yang gegap gempita ternyata ditingkahi dialog
yang (please deh…)

Dengan setting kelab malam yang hangar binger, tiba – tiba para tokoh utama berceloteh dengan sangat maksa,suara Pinkan Mambo pun kalah mekso dibanding dialog berikut:
"hey guys, lu tau gak, ini kan malam jumat kliwon?!"
"emang kenapa?"
"malam jumat kliwon kan malamnya para hantu
bergentayangan… "
"oh, malam jumat kliwon bukannya malamnya para bencong
bergentayangan… "
"ha hahaha…ha ha…"

Deuh…dari dialog ini kita langsung diingatkan lho Jeung, kalau tagline dari film ini adalah, "malamnya para hantu bergentayangan, warning! Dianjurkan nonton rame – rame" (ajak papa mama aak teteh….-kalau boleh
saya menambahkan- ).

Maka dimulailah perjalanan keempat tokoh utama. Mereka dari kelab malam terkena razia narkoba. Karena takut ditangkap, mereka ngebut sampai tiba – tiba mereka nyasar disebuah hutan kecil, ntah apa namanya, karena film ini tidak menjelaskan apapun. Mungkin Alas Roban.
Mereka hampir menabrak seorang cewek. Lalu cewek ini seketika meminta tolong pada keempat tokoh utama untuk menolong lakinya yang terjebak di rumah sakit di dalam hutan.

Adegan ngebut pun digambarkan dengan sangat berkepunjulen layaknya balap mobil sirkuit….heh, sutralah…speechless!

malam jumat kliwon
Release Date : May 31, 2007
Director : Koya Pagayo
Writer : Ery Sofid
Cast : ben Joshua, Robertino, Debby Kristy, Gracia Indri
Studio : Indika Entertainment
Runtime : 90 mins

Lalu masuklah kelimanya kerumah sakit kuno yang sudah tidak terpakai. Di sinilah Anda akan dihadapkan pada banyak scene yang menjemukan. Berulang – ulang kali hantu mulai dari nenek tua (si dukun santet yang
dirajam penduduk sekampung), pak tua yang entah mati karena apa, suara anak kecil tertawa yang mirip persis dengan ringtone sms HP saya yang monokrom itu, hingga hantu suster – suster yang jumlahnya lebih dari
sekodi, berbaris rapih meneror muda – mudi tersebut. Cara hantu menampakkan diri pun searagam, kalau gak membelakangi tokoh utama, ya muncul mendadak tanpa harus Anda merasa kaget dan merinding.

Maka akhirnya saya bosan. Dalam kebosanan itu, saya menghitung dan mengurutkan jumlah kursi dalam bioskop Grand 4. Tahukah Anda? Bahwa ternyata kursi Grand 4 tidak ada kursi I hanya A sampai H, lalu J dan
seterusnya. Aneh bukan, kenapa huruf I gak ada? Ada apa ini? Jangan…ada, tapi yang menduduki….hiii… .

Di sela – sela rasa takut yang meneror para tokoh utama, mereka sempat saling mengaku pernah berselingkuh, hingga ada pengakuan aborsi segala
macam. Score-nya berubah jadi sentimentil, dan jadilah adegan bertangis – tangisan karena sebuah pengkhianatan oleh teman sendiri.
Sementara lampu rumah sakit angker itu, terus menyala silih berganti.
Maka timbulah pertanyaan yang membuncah dari dalam palung hati saya yang terdalam, siapakah yang membayarkan rekening listrik Rumah Sakit tersebut ke PLN? Atau jangan – jangan para hantu yang jumlahnya
lebih dari sekodi itu bersinergi bahu membahu dengan tenaga gaib menghidupkan listrik? Atau saya yang bodoh lagi kurang kerjaan mikirin rumah sakit absurd itu?

Film itu berakhir dengan keberhasilan tokoh Joana melarikan diri dari rumah sakit angker dan di tolong oleh Pak Sudjiwo Tejo. Bapak yang satu ini menasihati dengan nembang, "bumi gonjang – ganjing langit kelap –
kelap…bla bla bla….ini kan malam jumat kliwon, kamu tahu kana pa artinya malam jumat kliwon?" Lalu berakhirlah film ini dengan "tenangnya."

Ups, ternyata belum! Karena bapak Sudjiwo Tejo sempat membacakan puisi perenungan malam jumat kliwon.
"Banyak orang meremehkan malam jumat kliwon, mengaggap malam jumat kliwon hanyalah klenik, percaya malam jumat kliwon sebagai cermin tingkat pendidikan yang rendah…kebodohan… bla bla bla…"

Ery Sofid Sang penulis kenario keren ini patut 'diapresiasi. 'Begitu puisi selesai dibaca sekonyong – konyong (koder) musik
underground layaknya aliran musik Slipknot Band diputar dengan sekencang – kencangnya….Yuuuukkk kkk mariiiiiiiii… ..




No comments: