Friday, May 25, 2007

tak seseru n selucu Dead Man's Chest


Pirates of the Caribbean: At World's End
- tak seseru n selucu Dead Man's Chest

[by; Chenilus]

akhirnya..euforia yang ditawarkan film ini terobati juga. dihari perdana pemutaran film ini di Solo, langsung dunkz...kita rame2 nonton! hmmm to be honest, sedikit kecewa...dengan konsep a world's end. tapiii unlogically, semua terobati dengan bintang2 yang ada di depan layar. Depp masih tetep charming, bloom...apalagi. n Keira Knightley menikmati perannya sebagai satu2nya perempuan di film ini yang akhirnya memang...mencicipi semua cowok keren di casting film.now i'm jealous with her....hahaha. ... inti cerita at world's end...ternyata tidak seperti sinopsis yang digembar-gemborkan selama ini...atau dari clifhanger cerita dead man's chest (2006) : mencari dan menemukan kembali JACK SPARROW! judul jadi ngga nyambung deh...??? cerita lebih menekankan pada perebutan kekuasaaan (yang sudah kuduga dari keuntungan menguasai dead man's chest).....Lord Becket lewat EIC berusaha menguasai lautan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang ada di lautan. lewat flying dutchman, perjanjian dgn jack sparrow..becket mencoba untuk mematahkan kekuatan para pirates....untuk bisa menguasai jalur perdagangan. ... Bodohnya.... becket percaya dengan bajak laut! inti cerita ini sih sebenernya : para PIRATES tuh ngga bisa dipercaya! jadi...mungkin bagi yang ingin lebih memahami cerita ini.....aturannya; never trust a pirate! [reverensi : Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl (2003)
bisa dimaklumi sih kalo di trilogi ini cerita lebih mengemuka, karena gore verbinski ingin menyudahi semua persoalan dengan cerita utuh.... sayangnya... waktu yang hampir 3 jam yang dibutuhkan vorbinski untuk menuntaskan cerita sepertinya terlalu lama.... terlalu lamanya durasi film ini semakin terasa dengan berkurangnya porsi action....dan adventure yang ditawarkan pirates 3. Memang sih spesial F/Xnya masih luar biasa (bagi kita)...terutama pas adegan kapal berperang ditengah pusaran arus....atau membalikkan waktu sundown ke sunrise! meski bagiku F/Xnya masih tidak seluar biasa pirates 2.. dengan flying dutchman, Davy Jones dan para awak kapal - mahkluk2 laut! setting studio lebih terlihat jelas di pirates 3 ini.
popcorn....? 3 popcorn dari 5 dech!
I still enjoy this movies b'coz the casting...refreshing my vision of persistence. ...hahaha. . Johnny Deep & Orlando Bloom dalam 1 layar? waaaaaaaaaaah. ...berkotor2 ria....waaaaaaaaaaa h.....ya. .iyalah, Life's Good! point lebih nonton film ini: bisa liat Wayan (dalam wujud kera cerdas)..n Rizka (dalam wujud - blorongnya.. .sebagai ratu bajak laut dari china - hahaha....BLORONG banget!).... .just kidding guys!

Saturday, May 19, 2007

Horornya [baca: buruknya] Film Horor Indonesia

goo

Terowongan Casablanca-Suster Ngesot
[wahyu nurdiyanto]


Film horor bukan menjadi favorit saya. But somehow, saya mendapatkan kesempatan dan keberanian untuk menonton dua film horor terbaru made in Indonesia yang kebetulan sama-sama bikinan MD PICTURES, Terowongan Casablanca (TC) dan juga Suster Ngesot (SN).
Dua film ini saya saksikan di Cirebon 21. [hehe edan adoh tenan]
Terowongan Casablanca konon didasarkan pada kisah nyata, sementara Suster Ngesot, [yang sebelumnya sudah numpang lewat di film Jailangkung dan muncul juga di BANGSAL.13] sepertinya karakter setan perawat ini mencoba untuk lebih mengenalkan dirinya, dan menjadi legend baru setan Indonesia, atau setidaknya sejajar dengan pocong atau tuyul.
TC saya tonton sekitar 2 bulan yang lalu, sementara SN pada 12 Mei lalu.
TC dan SN tidak menyajikan runtutan cerita yang menyenangkan, plus logika yang aneh pada banyak bagian, dan tentu saja cerita yang tidak orisinil dan sangat tradisional khas Indonesia, yakni revenge masalah cinta.
Namun secara jujur, saya akui, kedua film ini tetap membuat saya terkadang menyipitkan mata dan menutup kuping untuk mengurangi rasa kaget dengan kemunculan setan yang tiba tiba [bukan takut lho].
Dan sayangnya, di TC, setannya keseringan muncul, terlalu di obral, dan akhirnya mudah ditebak kemunculannya dan ceritanya. (wah asline dah lupa lupa ceritannya, dah lama sih nontonnya)
Yang pasti, sutradara mencoba menyakinkan keangkeran cerita dengan menuliskan kejadian-kejadian aneh yang dialami saat sshooting di sekitar Terowongan Casablanca, kaya, kamera yang tiba-tiba macet, dan kamera yang jatuh dari helikopter. ehmm bener-bener tidak meyakinkan.

Terowongan Casablanca Jenis Film : THRILLER/HOROR Pemain : FACHRI ALBAR, SHANTY, FAHRANI, ARYO BAYU Sutradara : JOKO ANWAR Penulis : JOKO ANWAR Poduser : MANOJ PUNJABI Produksi : MD PICTURES Durasi : 100 min

Suster Ngesot Jenis Film : HORROR Pemain : NIA RAMADHANI, MIKE LEWIS, DONITA, LIA WAODE, JAJANG C. NOER, ARSWENDY NASUTION, MASTUR Sutradara : ARIE AZIS Penulis : AVIV ELHAM Poduser : DHAMOO PUNJABI, MANOJ PUNJABI Produksi : MD PICTURES Durasi :87 min

SN, juga tidak lebih baik.
Film yang menceritakan Vira (Nia Ramadhani) serta best frennya Silla (Donita) sebagai suster/perawat di rumah sakit (?) yang ga jelas namanya, sangat minim setting yang memperkuat background karakter.
Kehidupan asrama perawat, sama sekali tidak ada, hanya satu adegan [kalau tidak salah] saat berada di perspustakaan dengan hanya segelintir rekan asrama.
Sementara setting background kerja jadi perawat juga tidak ada sama sekali. Penggambaran Vira dan Silla sebagai perawat rumah sakit (termasuk flash back tokoh suster ngesot) hanya terlihat dari pakaian dan dialog kecil antara suster dan perawat, seperti ini "Suster Vira, hari ini operasi dibatalkan, jadi kamu pulang saja".
Edan, sutradara/penulis naskah males tenan. Pengennya langsung ke adegan setan-setan, yang sekali lagi mudah ditebak.
Sementara untuk kegiatan jadi suster ga ada sama sekali, si cantik Vira dan Silla hanya berakting menata-nata buku di sebuah ruangan dan beradegan berangkat dari asrama ke rumah sakit.
Kondisi gambar cerita yang sangat minim, diperparah dengan logika cerita yang aneh. Seperti saat Mike (Mike Lewis) [pacar Vira yang malah eMeL sama si Silla] mencoba lari dari kejaran si setan. Lha kok bisa bisanya berhenti di kuburan (terlalu di buat buat bgt deh). Mbok kalau lari dari setan ke tempat yang rame, pub, kafe atau apalah, masa penulis naskah menuntunnya ke kuburan yang sepi, hahaha.
Begitu juga dengan si Silla. Sudah tahu bakal jadi korban berikutnya, eh ya tetep jalan-jalan keliling asrama yang angker, sendirian. Mati deh.
Apalagi ya??? akeh cah, mumet. film ra mutu tenan.
popcorn? 1 dari 10. untuk si casablanca dan si Ngesot
piss.


300 Untuk Mata Anda

Lebih dari 300
[by ; hery subyanto]

Kalau ingin memanjakan indera kamu ( khususnya mata ) maka 300 sangat layak tonton. Melihat film ini seperti membuka lembar demi lembar buku komik dengan pewarnaan yang memikat. Hal ini dapat dimaklumi mengingat film ini diangkat dari komik karya Frank Miller yang juga menghasilkan Sin City. Bagi yang sudah melihat Sin City mungkin apa yang ditampilkan di layar sudah tidak begitu mengagetkan. Tapi tetap saja kita dibuat terpukau dengan tampilan visual yang ada.

300
Directed :Zack Snyder Starring :Gerard Butler Lena Headey David Wenham Dominic West Rodrigo Santoro Andrew Tiernan Distributed : Warner Bros Release 2007 Running time 117 min. Budget : $60 million
FUN TRIVIA : There are 1,523 cuts in the film, with 1,006 visual effects shots

Intinya film ini bercerita mengenai persatuan dan kesatuan, dimana hal ini erat kaitannya dengan dengan pengorganisasian yang baik untuk mencapai sasaran yakni kebebasan. Dan memang kebebasan itu tidaklah murah. Ada harga yang harus dibayar bila kita menginginkannya. Bisa berupa uang, nyawa, bahkan kehormatan sekalipun ( bagi yang punya ). Kembali ke masalah sensasi visual. Film ini penuh dengan tetesan darah ( tanpa air mata ), kostum super mini ( konsep aurat belum masuk tuh ), penggambaran setting yang memikat dan pewarnaan yang stylish. Dan tidak bisa dilewatkan juga para pemainnya yang seolah - olah blockingnya sudah diatur sedemikian rupa layaknya orang berpose. ( Beda dengan Will Smith yang dalam Pursuit of Happiness dilarang untuk "berpose" oleh sutradaranya) . Dalam adegan tarung sekalipun terlihat gerakan - gerakan pemerannya diatur sedemikian rupa layaknya sebuah tari. Film yang awalnya enak ini, agak ketengah menjadi agak menggelikan. Hal menggelikan ini dimulai dengan munculnya para Ephor yang digambarkan tokoh suci yang bercinta dengan sesama jenisnya ( dan lihatlah apa yang terjadi pada fisik mereka ). Pemunculan Xerxes dengan eye liner, lipstick dan tindikan yang gemerlap semakin menambah kegelian penonton. Untuk tokoh sekejam itu, dandanan yang disematkan agak berlebihan dan kesan "cantik" tidak bisa dihindarkan, meskipun secara fisik memang cukup mengerikan ( ngeri membayangkan disentuh oleh orang itu ). Film semakin mengelikan dengan pemunculan badak, gajah dan pasukan Persia dengan wajah dan atribut yang aneh ( menurutku ) serta si pengkhianat Ephialtes. Keberadaan mereka menjadikan film ini absurb, terutama soal setting waktu. Apakah di era 480 SM atau era middle earth seperti halnya LOTR. Jenggot Leonidas terlihat lucu bila disyut dari samping. Kaku banget seperti jeghul kering yang sengaja ditempelkan. Kalau kamu perhatikan gara-gara jenggot ini juga tidak ada adegan ciuman ataupun cumbuan di sex scene. Bakalan lucu kalo ditampilkan. Dan setuju ma Irwan, lucu juga mo perang sempat-sempatnya nyebutin angka-angka, seolah-olah si komandan barusan dapat mata kuliah statistic. Tapi bukankah berbagai kejadian di dunia ini ujung-ujungnya hanya ditampilkan dengan angka-angka? Perang Irak menimbulkan berapa korban tentara Sekutu? Berapa korban dari kaum Sunni? Dari kaum Syiah? Berapa jumlah korban kecelakaan pesawat? Berapa berat badanmu? Dst....... Secara umum film ini bisa dikategorikan film politik. Di dalamnya penuh dengan intrik, skandal, doktrin/jargon, parlemen, perundingan, perang, keterlibatan pemuka agama/kepercayaan dalam keputusan politik, dan lain-lain. Komplit! Dari film ini bisa kita cermati beberapa hal : 1. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka dari itu penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi ini. 2. Prajurit adalah profesi yang terhormat dan hanya yang benar-benar terpilih yang bisa menyandang gelar prajurit yang sesungguhnya. 3. Kemerdekaan, kebebasan dan kehormatan lebih berharga daripada materi. 4. Film ini bisa dijadikan untuk bahan memompa semangat para pejuang ( semoga prajurit AS di Irak tidak menonton film ini, ataupun para pemberontak ). 5. Sejarah bisa dibengkokkan tergantung siapa yang menang dan siapa yang menuliskannya. Kita bisa kok menulis sejarah menurut versi kita. 6. Adegan dimana Sri Ratu beragumen di depan Dewan mengingatkanku akan kondisi AS sekarang, dimana pemerintahannya ( halo BUSH - uk! ) selalu berusaha untuk meng-gol kan kebijakan militernya. 7. Kualitas lebih penting daripada kuantitas, Tapi kalo bisa dua-duanya oke. Film ini makin menarik berkat pemilihan pemain yang tepat. Yang paling menonjol tentu saja si Gerrard Butler yang sangat meyakinkan sebagai Leonidas. Sosok seorang raja ada pada dirinya. Lena Headey menarik dengan aksen dan kostumnya yang tinggal geser sedikit.... telanjang deh. Tancaaaap!!! 3/5 Patut dinantikan!! ! Melihat film ini segera terbersit di pikiranku 300xxx mengingat kostum para pemerannya yang sudah mengundang. Dalam bayanganku di 300xxx akan banyak terjadi gank bang gitu deh Hehehe...... .... Adegan pas ritual Ephor ( bukan para Ephor nya tapi para gadisnya) Adegan raja dan ratu. Para prajurit yang akan meninggalkan para pasangannya. Ratu dan anggota senat yang licik. Argumen Ratu di depan dewan akan menarik kalau ratu membawa para dayang. Orgy party raja Xerxes. Ada yang mo nambah ide?

Sinar Besar dari Little Sunhine

Little yang menjadi BESAR
[by ; hery subyanto]


Little Miss Sunshine menurutku jenis film yang "menceriakan" .
Pada awalnya memang kita dihadapkan pada sekumpulan keluarga aneh yang tidak connect antara anggota yang satu dengan yang lain.
Masing-masing dari mereka asyik dengan dunianya sendiri.
Yang terlihat benar-benar hidup di keluarga itu hanya si anak kecil dan si kakek. Dan menurutku, penulis berpikiran bahwa anak-anak jauh lebih spontan dibandingkan dengan orang-orang dewasa yang terikat dengan berbagai macam etika dan aturan. Lebih spontan yang pada akhirnya terlihat lebih hidup. Bagaimana dengan si kakek? Ada anggapan di masyarakat ketika seseorang itu bertambah tua usianya, maka dia cenderung berperilaku layaknya anak kecil. Mungkin itu yang ada di benak penulis cerita.

Directed :Jonathan Dayton and Valerie Faris
Produced :Michael Beugg (executive)
Written :Michael Arndt
Starring :Greg Kinnear Toni Collette Steve Carell Abigail Breslin Alan Arkin Paul Dano
Fox Searchlight Pictures Release : July 26, 2006
Running time : 103 min.


Tokoh anak yang mengunci mulutnya mewakili dunia remaja yang bingung dengan berbagai macam ide-ide/pemikiran- pemikiran yang kadang bertentangan dengan realita, yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan dan munculah aksi protes.
Tokoh ibu digambarkan sosok yang tegar sekaligus lelah karena harus berperan sebagai jembatan antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain. Sebuah gambaran yang realistis, yang bisa kita temui di keluarga kita sendiri.
Tokoh ayah digambarkan sebagai sosok yang berusaha mencari "tempatnya". Eksistensi. Yang terjadi adalah dia menjadi seorang pecundang, yang hanya hidup di dunia ide. Berusaha memperbaiki dunia tetapi tidak bisa melihat bahwa dalam dirinya sendiri ada sesuatu yang perlu diperbaiki. ( Aku bangeeet...)
Tokoh Paman adalah sosok yang belum bisa menerima dan memaafkan dirinya sendiri.
Pada akhirnya semua karakter tadi ditempatkan dalam sebuah mobil. Dan film menjadi menarik karena mau tidak mau mereka diharuskan berinteraksi satu sama lain. Bahwa dalam hidup ini mereka tidak bisa dilepaskan dari peran orang lain. Saling bahu membahu.
Mobil disini bisa diartikan sebagai sebuah sarana dalam sebuah perjalanan untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah perjalanan yang tidak selalu lancar dengan sarana yang bisa dibilang pas-pasan. Dan hal tersebut bisa menjadi sebuah masalah atau tidak masalah sama sekali tergantung bagaimana mereka menyikapi dan mengatasinya.
Di sinilah karakter para tokoh mulai berkembang. Pada dasarnya mereka harus berdamai dengan diri mereka sendiri dan mencoba untuk lebih spontan (jujur). Untuk selanjutnya bisa "keluar".
Hal ini sebenarnya lazim ditemui dalam film jenis ROAD MOVIE.
Dan jangan lewatkan ending film ini yang membuatku tertawa terbahak-bahak. Sungguh menyegarkan.
Yang liat DVD nya ada 3 alternatif yang ditawarkan. Dan menurutku ending yang ditampilkan di filmnya yang paling dan sangat "nendang".
Kekuatan film ini selain pada skripnya adalah jalinan kimia yang terjadi antar para pemainnya. Melihat mereka seperti melihat sebuah keluarga betulan. Bermain lepas,spontan dan bersinergi.
Meski menurutku agak kurang pas ketika Alan Arkin kemaren menang di Oscar, karena menurutku bobot peran yang dia bawakan kurang begitu berat bila dibandingkan dengan peran yang dibawakan oleh Djimon Hounsou.
Begitu juga dengan skripnya. Aku belum liat Babel tapi dari yang aku baca, tema Babel lebih aktual dengan kondisi saat ini.
Tapi bagaimanapun film ini wajib tonton. 4/5


KALA, Noir dan Mistis

KALA Fim Noir dengan aroma mistis
[by ; hery subyanto]

Sambutlah film dengan genre baru. Fim Noir dengan aroma mistis. Dan ini hanya ada di Indonesia. KALA judulnya.

Seperti halnya film noir produk Hollywood, KALA menampilkan gambar-gambar yang memikat mata. Pencahayaan yang kelam, permainan bayangan, setting tahun 40/50-an dan kepulan asap rokok dari bibir para tokohnya. Ditambah dengan alunan musik jazz dan kostum yang didominasi warna-warna netral (tanah).Dan jangan dilewatkan unsur kekerasan dan seks yang kental hadir di film noir.

Jenis Film : THRILLER

Pemain : FACHRI ALBAR, SHANTY, FAHRANI, ARYO BAYU
Sutradara : JOKO ANWAR
Penulis : JOKO ANWAR
Poduser : MANOJ PUNJABI
Produksi : MD PICTURES
Durasi : 100 min

KALA mencoba menggambarkan sebuah negara (Indonesia?) dimana masyarakatnya digambarkan sedang mengalami gejolak dan kekerasan ada dimana-mana. Kekerasan yang kerap hadir ini menjadikan rakyat menjadi mati rasa. Tidak ada rasa peduli antara yang satu dengan yang lain. Sifat saling curiga tumbuh di hati mereka. Paralel dengan kondisi Indonesia paska reformasi kan?
Kesulitan hidup mendorong manusia untuk mencari pegangan yang lebih meyakinkan bagi hati dan pikiran mereka. Mereka lari kepada hal-hal supranatural untuk menjawab hal-hal yang membingungkan mereka yang sebenarnya bisa dijelaskan dengan sederhana. Mereka rindu akan hadirnya seseorang ( Ratu Adil? ) yang bisa membawa mereka keluar dari kesulitan hidup.
Hal inilah tampaknya yang ingin disampaikan oleh pembuat film. Mereka seakan-akan mentertawakan kondisi bangsa yang absurd. Ketika sejarah bangsa lain dipenuhi dengan hal-hal yang berbau ilmiah, bangsa kita selalu diributkan dengan hal-hal mistis. Kalau begini terus, kapan bangsa ini akan maju? Padahal dalam Deception Point - nya Dan Browng disebutkan negara yang kuat adalah negara yang menguasai teknologi ( baca: ilmu pengetahuan) .Pembuat film juga mencoba menyindir film-film horor kita dimana hantunya dengan kurang ajar muncul dimana-mana, entah siang ataupun malam, dan membunuh manusia. Padahal dari yang pernah aku baca kita tidak bisa bersentuhan dengan dunia lain. Berkomunikasi masih bisa. Masih ingat dengan Sixth Sense?
Banyak hal yang absurd dalam film ini. Hal ini tampaknya disengaja oleh pembuat film.
Secara keseluruhan film ini sangat enak dinikmati. Ketegangan terjaga dengan baik. Misteri yang melingkupi cerita dalam film ini dibuka pada saat yang tepat. Para pemainnya mayoritas bermain bagus, kecuali untuk Shanty yang menurutku kurang noir. Seneng melihat Frans Tumbuan terbelah jadi dua. Fachri Albar tampil dengan gestur yang meyakinkan mirip Mr. Bean ( meskipun aku kurang paham kaitan penyakit dia dengan tema film ).
Tapi mendekati akhir film ada hal yang mengganggu logikaku. Ketika terjadi pembantaian di dalam bis. Heran bagaimana si pembantai bisa masuk ke dalam bis, padahal sebelumnya dia berada di tempat lain yang menurutku tidak dekat dengan lokasi pembantaian. Untuk pembantaian yang lain masih bisa diterima akal. Kalau dia dibantu oleh yang "ngemong" dia atau punya kekuatan sakti, hal tersebut menjadikan film ini menjadi absurd yang tidak sengaja dan tidak konsisten dengan pendapatnya tentang hantu.
Terus si polisi yang digambarkan mempunyai hubungan sejenis. Adegan ini bisa dihilangkan. Padahal karakter polisi sudah terlihat kuat (jujur dan pembela kebenaran), tanpa digambarkan dia memiliki hubungan sejenis.
Tokoh Shanty juga bisa diganti dengan tokoh lain, karena terlihat kehadirannya hanya untuk menambah konflik semakin "panas".
Meskipun demikian, film ini memberikan sesuatu yang beda.Ada super heronya lho! Pemunculan setan cukup membuat kita teriak kaget.3/5

Nagabonar Jadi 2


Nagabonar Jadi 2 Cerdas Tapi... (Biasa ala Sinetron Edisi 17 Agustus) [by; hery subyanto] Sudah cukup lama aku tidak menemukan film yang bisa membuatku tertawa sekaligus menangis. Film model Forrest Gump ataupun Life is Beautiful. Akhirnya kerinduanku tuntas sudah setelah melihat Naga Bonar jadi dua. Hebatnya lagi film ini produksi dalam negeri. Jarang banget kan film Indonesia yang bisa berakibat seperti itu. Bahkan dalam adegan tertentu mampu membuatku merinding. Soal pesan, rasanya temen-temen yang lain sudah bisa menangkap apa yang coba disampaikan oleh Deddy Mizwar.

`Nagabonar Jadi 2` adalah sekuel dari film Nagabonar (1987)
Jenis Film : Drama/Komedi
Pemain : DEDDY MISWAR, TORA SUDIRO, WULAN GURITNO,
LUKMAN SARDI, ULI HERDIANSYAH
Sutradara : DEDDY MIZWAR
Penulis : MUSFAR YASIN
Produksi : PT GISELA CITRA SINEMA


Karena setiap adegan secara efektif menggambarkan hal-hal yang ingin disampaikan. Sebenarnya, film ini akan sangat tepat sekali bila dirilis menjelang 17 Agustus. Pasti akan lebih laris. Filmnya sendiri memang sudah laris ( terakhir baca di media cetak sudah ditonton lebih dari 400rb pasang mata ). Deddy Mizwar sangat mendominasi layar. Penampilan Wulan Guritno dan Lukman Sardi cukup mencuri perhatian. Kehadiran Jaja Miharja dan Indra Birowo semakin menyegarkan film ini. Acungan jempol buat si Toersi yang mengurusi musik. Musik yang dia garap dan dia pilih pas banget. Terutama untuk lagu Padamu Negeri dalam berbagai aransemen. TOP. Samuel Wattimena juga lumayan asyik menggarap properti dan kostumnya, meskipun untuk Tora kadang tertalu Metro seksual banget. Sebuah karya yang menampilkan kolaborasi yang kuat antara generasi tua dan generasi muda. Kalau temen-temen teliti (ato kurang kerjaan seperti diriku) ada blooper di awal film. Adegan di bandara. Pada awalnya si Jaki (Mike Muliardo) tidak memakai kaos dalem, tetapi ketika diluar bandara sedang berdebat dengan kuli dia sudah pakai kaos dalaem. Terus adegan Wulan Guritno naik tangga, kelihatan banget tiap ganti take dia tidak sempat cuci kaki. Hehehe.... Naga Bonar Jadi Dua menjadi salah satu film Indonesia terbaik yang pernah aku lihat.Adegan menggantung di patung bakal diingat terus ma penonton. Film ini mo dibikin versi sinetron lho. 4/5 .

Tambahan review Nagabonar Jadi 2
[by: wahyu nurdiyanto]
Film yang biasa, kaya sinetron edisi 17 Agustus.

Spiderman 3



Spiderman 3
by ch.heny




Dengan budget kurang lebih $ 300jt, sutradara sam raimi..(yg masih setia jadi sutradara film ini) nampaknya tidak menyia-nyiakan sedikitpun dana untuk memberikan sentuhan film ini dengan special FX yang pastinya membuat tampang kita bakal terbengong- bengong – domblong!’ hehehe…

masih tetep edun euy..apalagi pas liat spidey dilorong2 sempit beradu jotos ma si Harry…ato ketika SANDMAN mulai nongol..dari gundukan pasir!
For sure…aku pribadi lebih suka Alfred Molina sebagai Doc. Octopus as villain dibanding Thomas Hayden Church sebagi SANDMAN. Meski secara fisik si Alfred Mollina lebih gembul, tapi karakter yang dibangun lebih meyakinkan…(mungkin juga karena porsi Haden…sebagai karakter lbh banyak keluar sebagai SANDMAN yah..jd kita ngga bias lihat lebih banyak…acting dy..ketutup ma FX)
Karakter Penjahat laen yang dimunculkan adalah Eddie Brock (Topher Grace) seorang fotografer freelance ambisius, saingan Peter Parker di Daily Bugle. Eddie yang sakit hati karena karya aspalnya dibongkar Peter…secara tidak sengaja..terkontami nasi…Black Goo kemudian menjadikannya VENOM.
Goo ini awalnya jatuh dari langit..dari sebuah meteor…yang sebelumnya.. menempel pada spiderman , membuat sosok spiderman menjadi ‘hitam’ secara sifat n kostum! (damn….lebih keren spiderman berkostum hitam daripada merah!)
Bagaimana dengan cerita spiderman sendiri?
Cerita spiderman masih melanjutkan dari cerita terdahulu..cerita tentang hubungan persahabatan n roman antara 3 orang: Peter Parker – Mary Jane – Harry Osborne.
Alur cerita tentang balas dendam, roman segitiga antara mereka, dan bagaimana konflik itu dikemas....hiks. .sayangnya mengingatkanku pada standart cerita televisi kita…sinema elektronik…alias sinetron….huahahaha… jadi ilfil! Rasakan sendiri deh ketika nonton.
Hal lain yang mengganggu kenyaman menonton bagi aku adalah..ketika karakter peter parker berubah gara2 GOO yang meng’kontaminasi dy..seorang Tobey..bagiku annoying bgt actingnya ketika tampil sbagai karakter Peter, bad Peter…!
Nda tau kenapa…ngga sreg aja liat acting dy..n tampang dy!
Mungkin memang lebih baik..dy muncul sebagai SPIDERMAN disbanding jadi Peter Parker! Hehehe…
Intinya…: yang membuat film ini hebat adalah special FXnya….! 2 thumbs up dah!

Popcorn? Overall cukup 3 dari 5 cup popcorn deh…