Sunday, August 12, 2007

Page 3


Dunia selebriti selalu asyik untuk diikuti. Sebuah dunia yang terlihat gemerlap. Tetapi apakah memang begitu kondisi sesungguhnya? Kalau kita melihat Page 3, maka kita akan dibuat percaya bahwa dunia selebriti memang dunia yang akrab dengan hal-hal yang ”menyilaukan”.
Page 3 adalah sebuah film buatan Bollywood, yang di tahun 2006 kemarin, selain masuk jajaran film terlaris juga mendapatkan banyak pujian. Mungkin kita sedikit meremehkan film India. Tapi Page 3 ini menurutku film India yang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan film India yang lain, yang menawarkan drama yang berlebihan, serta diiringi musik dan goyang pinggul. Musik dan goyang tetap dihadirkan dalam film ini. Tapi sangat kontekstual. Musik dan tarinya sebenarnya sangat biasa, tapi lirik lagu-lagunya begitu menohok. Page 3 ini ditulis berdasar kisah nyata seorang wartawan. Hal inilah yang menyebabkan apa yang disajikan di layar menjadi tidak berlebihan seperti halnya film India yang lain. Film ini secara frontal dan jujur menggambarkan dunia selebriti yang penuh dengan kepalsuan dan kesombongan, dan gaya hidup drug, sex and party. Hampir di sepanjang film, segala ironi yang ada di dunia selebriti disajikan secara gamblang., sekaligus nyinyir. Yang dimaksud dengan Page 3 disini adalah kolom dimana didalamnya berisi berita – berita orang – orang kondang. Dengan kata lain Infotainment. Awal film berjalan agak lambat, tetapi setelah sepertiga durasi film ini menjadi lebih enak dinikmati. Film ini semakin istimewa karena para bintang pendukungnya, namanya masih sangat asing ditelinga. Ketidakterkenalan mereka justru semakin membuat film ini lebih membumi dan realistis. Dalam Page 3 juga digambarkan kehidupan seorang wartawan pemula dengan segala konfliknya, terutama pergulatan dalam dirinya. Tokoh utama digambarkan seorang yang masih muda, fresh graduate dengan idealisme tinggi. Pergulatan batin si tokoh utama makin tajam ketika pada suatu saat dia dihadapkan kepada pilihan yang mengusik nuraninya. Aku tidak tahu apakah kebanyakan temen-temen yang bekerja di media juga mengalami hal tersebut. Tapi menurutku, pergulatan batin seperti yang dialami oleh si tokoh utama dalam Page 3 juga dialami oleh kebanyakan dari kita. Buat temen-temen yang kerja di media, film ini bisa dicoba. Lumayan kok. 3/5 NB : setelah melihat Page 3, aku liat seri Entourage musim pertama. Serial ini juga menggambarkan dunia hiburan. Berbeda dari Page 3 yang melihatnya dari mata wartawan. Di Entourage, kita diajak menelusuri dunia hiburan lewat pelaku dunia hiburan. Film ini penuh dengan adegan – adegan dewasa ( seks, boob, butt, and breast). Kehidupan selebriti dalam Entourage digambarkan setali tiga kutang dengan yang digambarkan dalam Page 3, tapi dengan gambar-gambar yang lebih vulgar. Maklum Hollywood. Dialog-dialog dalam Entourage, seperti komedi produk AS lainnya, lucu dan cerdas. Asyiknya serial ini adalah hadirnya bintang Hollywood betulan sebagai bintang tamu seperti Mark Wahlberg (produsernya soalnya), Jessica Alba, Scarlett Johannson, Luke Wilson, dll.

1 comment:

KKFU said...

wah dah lama ngga nonton film bollywood....rupanya soeby masih setia....