Saturday, September 1, 2007

Cintapuccino Cinta dari Secangkir Kopi


Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Icha Rahmanti.
Rahmi bingung. Ia harus memilih seorang di antara dua pria, Raka tunangannya atau Nimo, teman satu SMA dan kuliah yang pernah membuatnya jatuh cinta tak berbalas. Kisah tersebut merupakan inti cerita film terbaru SinemArt Pictures berjudul Cintapuccino.

Film layar lebar garapan sutaradara peraih Piala Citra, Rudy Soedjarwo, ini, dijadwalkan beredar di seluruh bioskop Indonesia mulai hari ini, Kamis (30/8).
''Semua orang punya obsesi, bisa apa saja, dan tidak selalu buruk bila diarahkan dengan benar,'' kata Rudy dalam jumpa pers yang digelar usai preview film itu, di Jakarta, pekan lalu. Dalam Cintapuccino ini Rahmi (Sissy Prescillia) terobsesi kepada Dimas Geronimo atau disapa Nimo (Miller). Nimo adalah seorang lelaki yang menjadi teman di masa SMA dan kuliah.

Pertemuan Rahmi dengan Nimo terjadi kali pertama saat ada perkenalan kegiatan ekskul. Obsesi mendapatkan Nimo tertanam di lubuk hati terdalam Rahmi, bahkan sampai ketika sang pria idaman lulus kuliah dan merantau ke Brunei Darusalam untuk bekerja.
Di tengah kekosongan hati, Rahmi lalu berkenalan dengan Raka (Aditya Herpavi) yang berprofesi sebagai seorang wartawan. Hubungan keduanya berlangsung serius. Keduanya kemudian berniat membina hubungan setelah mendapat restu dari keluarga. Keduanya lalu bertunangan.

Namun, lima bulan setelah itu, hati Rahmi dilanda kebimbangan besar untuk menikah dengan Raka, padahal keduanya sudah memesan tempat resepsi dan menentukan undangan.
Kebimbangan itu muncul setelah pertemuannya dengan Nimo yang secara tidak sengaja di sebuah tempat makan. Nimo yang cuti kerja kembali ke Bandung dengan satu tujuan, mencari Rahmi untuk menyatakan bahwa ia juga menaruh hati dan ingin kawan sekolahnya itu menjadi isteri. ''Kenapa baru sekarang?, Kenapa tidak dua tahun lalu? Kenapa tidak lima bulan lalu, Mo?'' Pertanyaan bertubi-tubi itu deras terlontar keluar dari mulut Rahmi. Ia kecewa sekali, karena pria yang diam-diam tidak pernah pergi dari hatinya itu baru mengutarakan cinta, setelah dirinya sudah hampir resmi menjadi isteri orang lain.

Cintapuccino merupakan film drama romantis. Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karangan Icha Rahmanti. Tetapi, bagi Rudy Soedjarwo, kisah ini bisa dijadikan sebuah pesan bahwa cinta memang harus memilih dan tidak harus memiliki. Obsesi Rahmi mendapatkan Nimo tidak pernah pupus dan ternyata terwujud, kendati datangnya pada waktu yang nyaris terlambat.

Menurut Rudy, justru di sinilah letak pesan moral yang membentuk orang menjadi dewasa. Betapa pun faktanya sangat menyakitkan, Raka ditampilkan sebagai sosok tegar dan mampu menerima kenyataan. Setelah sempat berbicara empat mata dengan Nimo, Raka menyerahkan keputusan kepada Rahmi, akankah mereka meneruskan rencana naik ke pelaminan?
''Aku tidak ingin kita menikah hanya karena undangan sudah disebar,'' katanya kepada Rahmi, yang mencoba meyakinkan sang tunangan dan dirinya sendiri untuk melanjutkan rencana mereka. Keharusan Rahmi untuk memilih seorang di antara Raka dan Nimo pun dibalut cukup manis oleh Rudy dengan memberi ilustrasi lagu berjudul Maafkanlah karya Bebby Romeo yang dipopulerkan kembali oleh Ahmad Dhani. S'kali lagi maafkanlah, ku tak bisa, tinggalkan dirinya.... demikian penggalan lirik lagu tersebut, yang akhirnya mengantarkan Rahmi ke dalam pelukan Nimo, di akhir kisah. Lalu, cinta Rahmi pun berpindah. Raka menangis, sedangkan Nimo dan Rahmi tersenyum di tempat terpisah.

[sumber Republika Kamis, 30 Agustus 2007
]

No comments: