

Terowongan Casablanca-Suster Ngesot
[wahyu nurdiyanto]
Film horor bukan menjadi favorit saya. But somehow, saya mendapatkan kesempatan dan keberanian untuk menonton dua film horor terbaru made in Indonesia yang kebetulan sama-sama bikinan MD PICTURES, Terowongan Casablanca (TC) dan juga Suster Ngesot (SN).
Dua film ini saya saksikan di Cirebon 21. [hehe edan adoh tenan]
Terowongan Casablanca konon didasarkan pada kisah nyata, sementara Suster Ngesot, [yang sebelumnya sudah numpang lewat di film Jailangkung dan muncul juga di BANGSAL.13] sepertinya karakter setan perawat ini mencoba untuk lebih mengenalkan dirinya, dan menjadi legend baru setan Indonesia, atau setidaknya sejajar dengan pocong atau tuyul.
TC saya tonton sekitar 2 bulan yang lalu, sementara SN pada 12 Mei lalu.
TC dan SN tidak menyajikan runtutan cerita yang menyenangkan, plus logika yang aneh pada banyak bagian, dan tentu saja cerita yang tidak orisinil dan sangat tradisional khas Indonesia, yakni revenge masalah cinta.
Namun secara jujur, saya akui, kedua film ini tetap membuat saya terkadang menyipitkan mata dan menutup kuping untuk mengurangi rasa kaget dengan kemunculan setan yang tiba tiba [bukan takut lho].
Dan sayangnya, di TC, setannya keseringan muncul, terlalu di obral, dan akhirnya mudah ditebak kemunculannya dan ceritanya. (wah asline dah lupa lupa ceritannya, dah lama sih nontonnya)
Yang pasti, sutradara mencoba menyakinkan keangkeran cerita dengan menuliskan kejadian-kejadian aneh yang dialami saat sshooting di sekitar Terowongan Casablanca, kaya, kamera yang tiba-tiba macet, dan kamera yang jatuh dari helikopter. ehmm bener-bener tidak meyakinkan.
Terowongan Casablanca Jenis Film : THRILLER/HOROR Pemain : FACHRI ALBAR, SHANTY, FAHRANI, ARYO BAYU Sutradara : JOKO ANWAR Penulis : JOKO ANWAR Poduser : MANOJ PUNJABI Produksi : MD PICTURES Durasi : 100 min
Suster Ngesot Jenis Film : HORROR Pemain : NIA RAMADHANI, MIKE LEWIS, DONITA, LIA WAODE, JAJANG C. NOER, ARSWENDY NASUTION, MASTUR Sutradara : ARIE AZIS Penulis : AVIV ELHAM Poduser : DHAMOO PUNJABI, MANOJ PUNJABI Produksi : MD PICTURES Durasi :87 min
SN, juga tidak lebih baik.
Film yang menceritakan Vira (Nia Ramadhani) serta best frennya Silla (Donita) sebagai suster/perawat di rumah sakit (?) yang ga jelas namanya, sangat minim setting yang memperkuat background karakter.
Kehidupan asrama perawat, sama sekali tidak ada, hanya satu adegan [kalau tidak salah] saat berada di perspustakaan dengan hanya segelintir rekan asrama.
Sementara setting background kerja jadi perawat juga tidak ada sama sekali. Penggambaran Vira dan Silla sebagai perawat rumah sakit (termasuk flash back tokoh suster ngesot) hanya terlihat dari pakaian dan dialog kecil antara suster dan perawat, seperti ini "Suster Vira, hari ini operasi dibatalkan, jadi kamu pulang saja".
Edan, sutradara/penulis naskah males tenan. Pengennya langsung ke adegan setan-setan, yang sekali lagi mudah ditebak.
Sementara untuk kegiatan jadi suster ga ada sama sekali, si cantik Vira dan Silla hanya berakting menata-nata buku di sebuah ruangan dan beradegan berangkat dari asrama ke rumah sakit.
Kondisi gambar cerita yang sangat minim, diperparah dengan logika cerita yang aneh. Seperti saat Mike (Mike Lewis) [pacar Vira yang malah eMeL sama si Silla] mencoba lari dari kejaran si setan. Lha kok bisa bisanya berhenti di kuburan (terlalu di buat buat bgt deh). Mbok kalau lari dari setan ke tempat yang rame, pub, kafe atau apalah, masa penulis naskah menuntunnya ke kuburan yang sepi, hahaha.
Begitu juga dengan si Silla. Sudah tahu bakal jadi korban berikutnya, eh ya tetep jalan-jalan keliling asrama yang angker, sendirian. Mati deh.
Apalagi ya??? akeh cah, mumet. film ra mutu tenan.
popcorn? 1 dari 10. untuk si casablanca dan si Ngesot
piss.
[wahyu nurdiyanto]
Film horor bukan menjadi favorit saya. But somehow, saya mendapatkan kesempatan dan keberanian untuk menonton dua film horor terbaru made in Indonesia yang kebetulan sama-sama bikinan MD PICTURES, Terowongan Casablanca (TC) dan juga Suster Ngesot (SN).
Dua film ini saya saksikan di Cirebon 21. [hehe edan adoh tenan]
Terowongan Casablanca konon didasarkan pada kisah nyata, sementara Suster Ngesot, [yang sebelumnya sudah numpang lewat di film Jailangkung dan muncul juga di BANGSAL.13] sepertinya karakter setan perawat ini mencoba untuk lebih mengenalkan dirinya, dan menjadi legend baru setan Indonesia, atau setidaknya sejajar dengan pocong atau tuyul.
TC saya tonton sekitar 2 bulan yang lalu, sementara SN pada 12 Mei lalu.
TC dan SN tidak menyajikan runtutan cerita yang menyenangkan, plus logika yang aneh pada banyak bagian, dan tentu saja cerita yang tidak orisinil dan sangat tradisional khas Indonesia, yakni revenge masalah cinta.
Namun secara jujur, saya akui, kedua film ini tetap membuat saya terkadang menyipitkan mata dan menutup kuping untuk mengurangi rasa kaget dengan kemunculan setan yang tiba tiba [bukan takut lho].
Dan sayangnya, di TC, setannya keseringan muncul, terlalu di obral, dan akhirnya mudah ditebak kemunculannya dan ceritanya. (wah asline dah lupa lupa ceritannya, dah lama sih nontonnya)
Yang pasti, sutradara mencoba menyakinkan keangkeran cerita dengan menuliskan kejadian-kejadian aneh yang dialami saat sshooting di sekitar Terowongan Casablanca, kaya, kamera yang tiba-tiba macet, dan kamera yang jatuh dari helikopter. ehmm bener-bener tidak meyakinkan.
Terowongan Casablanca Jenis Film : THRILLER/HOROR Pemain : FACHRI ALBAR, SHANTY, FAHRANI, ARYO BAYU Sutradara : JOKO ANWAR Penulis : JOKO ANWAR Poduser : MANOJ PUNJABI Produksi : MD PICTURES Durasi : 100 min
Suster Ngesot Jenis Film : HORROR Pemain : NIA RAMADHANI, MIKE LEWIS, DONITA, LIA WAODE, JAJANG C. NOER, ARSWENDY NASUTION, MASTUR Sutradara : ARIE AZIS Penulis : AVIV ELHAM Poduser : DHAMOO PUNJABI, MANOJ PUNJABI Produksi : MD PICTURES Durasi :87 min
SN, juga tidak lebih baik.
Film yang menceritakan Vira (Nia Ramadhani) serta best frennya Silla (Donita) sebagai suster/perawat di rumah sakit (?) yang ga jelas namanya, sangat minim setting yang memperkuat background karakter.
Kehidupan asrama perawat, sama sekali tidak ada, hanya satu adegan [kalau tidak salah] saat berada di perspustakaan dengan hanya segelintir rekan asrama.
Sementara setting background kerja jadi perawat juga tidak ada sama sekali. Penggambaran Vira dan Silla sebagai perawat rumah sakit (termasuk flash back tokoh suster ngesot) hanya terlihat dari pakaian dan dialog kecil antara suster dan perawat, seperti ini "Suster Vira, hari ini operasi dibatalkan, jadi kamu pulang saja".
Edan, sutradara/penulis naskah males tenan. Pengennya langsung ke adegan setan-setan, yang sekali lagi mudah ditebak.
Sementara untuk kegiatan jadi suster ga ada sama sekali, si cantik Vira dan Silla hanya berakting menata-nata buku di sebuah ruangan dan beradegan berangkat dari asrama ke rumah sakit.
Kondisi gambar cerita yang sangat minim, diperparah dengan logika cerita yang aneh. Seperti saat Mike (Mike Lewis) [pacar Vira yang malah eMeL sama si Silla] mencoba lari dari kejaran si setan. Lha kok bisa bisanya berhenti di kuburan (terlalu di buat buat bgt deh). Mbok kalau lari dari setan ke tempat yang rame, pub, kafe atau apalah, masa penulis naskah menuntunnya ke kuburan yang sepi, hahaha.
Begitu juga dengan si Silla. Sudah tahu bakal jadi korban berikutnya, eh ya tetep jalan-jalan keliling asrama yang angker, sendirian. Mati deh.
Apalagi ya??? akeh cah, mumet. film ra mutu tenan.
popcorn? 1 dari 10. untuk si casablanca dan si Ngesot
piss.
2 comments:
Boen, ada yang salah dengan logika tulisanmu juga, mengapa tiba tiba ada TS sedangkan sejak awal kau memperkenalkan TC.
jadi...? ya satu popcorn deh dari 5 popcorn dari tulisanmu deh.
terima kasih cayaha untuk koreksinya...
sudah langsung dilakukan koreksi pada tulisan yang dimaksud.
Post a Comment